Pengertian Jaringan Saraf Tiruan
Jaringan saraf tiruan adalah suatu sistem pemrosesan
informasi yang cara kerjanya memiliki kesamaan tertentu dengan jaringan saraf
biologis [Fausett,1994]. Jaringan saraf tiruan dikembangkan sebagai model
matematis dari saraf biologis dengan berdasarkan asumsi bahwa:
1. Pemrosesan terjadi pada elemen-elemen sederhana yang
disebut neuron.
2. Sinyal dilewatkan antar neuron melalui penghubung.
3. Setiap penghubung memiliki bobot yang akan mengalikan
sinyal yang lewat.
4. Setiap neuron memiliki fungsi aktivasi yang akan
menentukan nilai sinyaloutput.
Jaringan saraf dapat digolongkan menjadi berbagai jenis
berdasarkan pada arsitekturnya, yaitu pola hubungan antara neuron-neuron, dan
algoritma trainingnya, yaitu cara penentuan nilai bobot pada penghubung.
Komponen Neural Network
Terdapat banyak struktur NN, tetapi kesemuanya mempunyai
komponen yanghampir sama. Gambar berikut memperlihatkan struktur ideal NN.
Seperti terlihat pada gambar, struktur NN mirip dengan
struktur otak manusiadiatas. Informasi (sebagai input) dikirim ke neuron
melalui suatu pembobotan input. Input ini diproses oleh suatu fungsi
propagation yang menaikan nilai bobot input. Hasilnya kemudian dibandingkan
dengan threshold oleh activation function. Jika input melampaui threshold, maka
neutron akan diaktifkan, jika sebaliknya maka neutronakan inhibit. Jika
diaktifkan, neuron akan mengirim output melalui pembobotan outputke neuron
lainnya, dan seterusnya.
Dalam NN, neuron dikelompokan dalam layer, yang disebut
neuron layer. Biasanya setiap neuron dari sebuah layer dihubungkan ke semua
neuron yang ada di layerbelakang maupun depannya (kecuali input dan output).
Informasi yang dikirim dalam sebuah NN, dipropagasi layer – per – layer mulai
dari input hingga output tanpa ataumelalui satu atau lebih hidden layers.
Bergantung pada algoritma yang digunakan,informasi juga dapat dipropagasi ke
arah belakang (backpropagation). Gambar berikutmenunjukan NN dengan tiga neuron
layers.
Perlu dicatat bahwa gambar ini bukan merupakan struktur umum
dari NN. Ada NNyang tidak mempunyai hidden layer, atau ada juga NN yang
layer-nya berbentuk matriks.
Multi Layer Perceptron
Diperkenalkan oleh M. Minsky dan S. Papert pada tahun 1969,
merupakan pengembangan dari Perceptron dan mempunyai satu atau lebih hidden
layers yangterletak antara input dan output layers. Multi-layer-perceptron
dapat digunakan untukoperasi logik termasuk yang kompleks seperti XOR.
Supervised Learning
Tujuan pada pembelajaran supervised learning adalah untuk
menentukan nilai bobot-bobot koneksi di dalam jaringan sehingga jaringan dapat
melakukan pemetaan (mapping) dari input ke output sesuai dengan yang
diinginkan. Pemetaan ini ditentukanmelalui satu set pola contoh atau data pelatihan
(training data set).
Setiap pasangan polap terdiri dari vektor input xp dan
vektor target. Setelah selesaipelatihan, jika diberikan masukan xp seharusnya
jaringan menghasilkan nilai output. Besarnya perbedaan antara nilai vektor
target dengan output actual diukur dengan nilaierror yang disebut juga dengan
di mana adalah banyaknya unit pada output layer.Tujuan dari training ini pada
dasarnya sama dengan mencari suatu nilai minimumglobal dari E.
Algoritma Dalam Jaringan Saraf Tiruan.
- Algoritma Backpropagation
Salah satu algoritma pelatihan jaringan syaraf tiruan yang
banyakdimanfaatkan dalam bidang pengenalan pola adalah backpropagation.
Algoritma iniumumnya digunakan pada jaringan syaraf tiruan yang berjenis
multi-layer feed-forward, yang tersusun dari beberapa lapisan dan sinyal
dialirkan secara searah dariinput menuju output. Algoritma pelatihan
backpropagation pada dasarnya terdiri dari tigatahapan [Fausett, 1994], yaitu:
- Input nilai data pelatihan sehingga diperoleh nilai output.
- Propagasi balik dari nilai error yang diperoleh.
- Penyesuaian bobot koneksi untuk meminimalkan nilai error.
Ketiga tahapan tersebut diulangi terus-menerus sampai
mendapatkan nilai error yang diinginkan. Setelah training selesai dilakukan,
hanya tahap pertama yang diperlukan untuk memanfaatkan jaringan syaraf tiruan
tersebut. Secara matematis [Rumelhart, 1986], ide dasar dari
algoritmabackpropagation ini sesungguhnya adalah penerapan dari aturan rantai
(chain rule) untuk menghitung pengaruh masing-masing bobot terhadap fungsi
error.
- Algoritma Quickprop
Pada algoritma Quickprop dilakukan pendekatan dengan asumsi
bahwakurva fungsi error terhadap masing-masing bobot penghubung berbentuk
parabolayang terbuka ke atas, dan gradien dari kurva error untuk suatu bobot
tidakterpengaruh oleh bobot-bobot yang lain [Fahlman, 1988]. Dengan demikian
perhitungan perubahan bobot hanya menggunakan informasi lokal pada
masing-masing bobot. Perubahan bobot pada algoritma Quickprop dirumuskan
sebagai berikut: Pada eksperimen dengan masalah XOR dan encoder/decoder
[Fahlman,1988], terbukti bahwa algoritma Quickprop dapat meningkatkan
kecepatantraining. Eksperimen dari [Schiffmann, 1993] juga menunjukkan
peningkatankecepatan training dan unjuk kerja yang signifikan.
Arsitektur Jaringan Saraf Tiruan
Secara umum, Arsitektur JST terdiri atas beberapa lapisan,
yaitu lapisanmasukan (input layer), lapisan tersembunyi (hidden layer), dan
lapisan keluaran (output layer). Masing-masing lapisan mempunyai jumlah node
atau neuron yang berbeda-beda. Arsitektur JST tersebut dapat diilustrasikan
sebagai gambar berikut ini :
Gambar 1.2 Arsitektur Jaringan Saraf Tiruan
- Lapisan Masukan (input layer)
Lapisan masukan merupakan lapisan yang terdiri dari beberapa
neuronyang akan menerima sinyal dari luar dan kemudian meneruskan ke
neuron-neuron lain dalam jaringan. Lapisan ini dillhami berdasarkan cirri-ciri
dancara kerja sel-sel saraf sensori pada jaringan saraf biologi.
- Lapisan tersembunyi (hidden layer)
Lapisan tersembunyi merupakan tiruan dari sel-sel syaraf konektor
pada jaringan saraf bilogis. Lapisan tersembunyi berfungsi meningkatkan
kemampuan jaringan dalam memecahkan masalah. Konsekuensi dari adanya lapisan
ini adalah pelatihan menjadi makin sulit atau lama.
- Lapisan keluaran (output layer)
Lapisan keluaran berfungsi menyalurkan sinyal-sinyal
keluaran hasil pemrosesan jaringan. Lapisan ini juga terdiri dair sejumlah
neuron. Lapisan keluaran merupakan tiruan dari sel saraf motor pada jaringan
saraf biologis.
Algoritma Pembelajaran
Belajar Untuk JST merupakan suatu proses dimana
parameter-parameter bebas JST diadaptasikan melalui suatu proses perangsangan
berkelanjutan oleh lingkungan dimana jaringan berada. Suatu Jaringan Saraf
Tiruan belajar dari pengalaman. Proses yang lazin dari pembelajaran meliputi tiga
tugas, yaitu :
1. Perhitungan Output,
2. Membandingkan output dengan target yang diinginkan.
3. Menyesuaikan bobot dan mengulangi prosesnya.
Gambar Proses Pembelajaran dari suatu JST
Proses pembelajaran atau pelatihan tersebut merupakan proses
perubahan bobot antar neuron sehingga sebuah jaringan dapat menyelesaikan
sebuah masalah. Semakin besar bobot keterhubungannya maka akan semakin cepat
meyelesaikan suatu masalah. Proses pembelajaran dalam JST dapat
diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Supervised Learning (pembelajaran terawasi) yang
menggunakan sejumlah pasangan data masukan dan keluaran yang diharapkan. Contoh
dari tipe ini adalah metode back propagation, jaringan Hopfield dan perceptron.
2. Unsupervised Learning (pembelajaran tidak terawasi)
yang hanya menggunakan sejumlah pasangan data masukan tanpa ada contoh
keluaranyang diharapkan.untuk materi lebih lengkap bisa didownload disini
No comments:
Post a Comment