Sistem informasi digunakan untuk mendukung operasi-operasi manajemen
yang dilakukan oleh suatu organisasi. Operasi-operasi manajemen terdiri
dari beberapa tahap, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengendalian.
Tahap perencanaan adalah tahap awal dari suatu operasi dalam manajemen
suatu organisasi. Dalam tahap ini, organisasi tersebut merumuskan segala
sesuatu tentang operasi yang akan dilakukannya, diantaranya adalah :
nama operasi, jenis operasi, tujuan operasi, metode operasi, dll.
Tahap berikutnya yaitu tahap pengorganisasian.
Dalam tahap ini, organisasi merencanakan teknis pelaksanaan operasi
yang akan dilakukan, pembiayaan, sumber daya yang dibutuhkan,
penjadwalan, dll. Dalam beberapa literatur, tahap pengorganisasian ini
dimasukkan dalam tahap perencanaan.
Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Dalam tahap ini semua rencana
operasi dan pengorganisasian yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan.
Semua kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan operasi dicatat,
disimpan, dan diorganisasikan untuk keperluan evaluasi hasil operasi.
Tahap yang terakhir adalah tahap pengendalian. Dalam tahap ini kegiatan
yang dilakukan adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan operasi,
apakah operasi yang berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Hasil
pelaksanaan operasi dilaporkan untuk keperluan evaluasi dan pengambilan
keputusan berikutnya.
Peranan sistem informasi dalam mendukung operasi dalam suatu organisasi
adalah untuk mencatat, menyimpan, dan mengorganisasikan semua data yang
terkait dengan operasi tersebut, serta mengolah data-data tersebut
menjadi informasi yang dapat dilaporkan pada pihak-pihak yang
membutuhkannya.
Selain itu dalam suatu organisasi terdapat tiga tingkatan manajemen,
yaitu manajemen tingkat bawah, menengah, dan tingkat atas. Manajemen
tingkat bawah menangani masalah-masalah transaksi dan membuat laporan
rutin. Sistem informasi yang digunakan dalam tingkatan manajemen ini
adalah sistem pemrosesan transaksi. Sistem pemrosesan transaksi ini
hanya dapat melakukan pencatatan dan penyimpanan transaksi-transaksi
yang terjadi, dan membuat laporan sehubungan dengan transasksi-transaksi
tersebut.
Manajemen tingkat menengah mengangani masalah-masalah yang memerlukan
pengambilan keputusan dalam suatu bagian / departemen dalam organisasi
tersebut. Sistem informasi yang digunakan dalam tingkatan manajemen ini
adalah sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen ini tidak
dapat digunakan untuk entry data transaksi, karena untuk keperluan ini
sudah dilakukan oleh sistem pemrosesan transaksi. Sistem informasi
manajemen dibekali dengan berbagai kemampuan untuk mengolah data-data
transaksi sehingga dapat menghasilkan laporan-laporan yang berisi
informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan.
Manajemen tingkat atas menangani masalah-masalah strategis secara
menyeluruh yang melibatkan berbagai departemen yang ada dalam organisasi
tersebut. Sistem informasi yang digunakan dalam tingkatan manajemen ini
adalah sistem informasi eksekutif. Sistem informasi eksekutif diberi
hak untuk mengakses informasi-informasi yang ada pada semua departemen
dalam organisasi tersebut, sehingga dengan informasi-informasi tersebut
manajemen tingkat atas dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Contoh kasus pada penerapan sistem informasi dalam suatu organisasi
adalah penggunaan sistem informasi dalam organisasi pondok pesantren.
Organisasi pondok pesantren tentunya mempunyai tingkatan-tingkatan
manajemen. Mulai dari staf-staf administrasi, para kepala bagian, hingga
pengasuh pondok pesantren.
Manajemen tingkat bawah menggunakan sistem pemrosesan transaksi untuk
membantu kegiatannya. Sistem pemrosesan transaksi dalam organisasi
pondok pesantren ada banyak macamnya, diantaranya adalah sistem
pencatatan santri baru, pencatatan pembayaran syahariyah, pencatatan
kegiatan pendidikan, dll.
Manajemen tingkat menengah menggunakan sistem informasi manajemen untuk
membantu kegiatannya. Sistem informasi manajemen juga ada banyak
macamnya, sedikitnya dalam setiap departemen ada satu macam sistem
informasi manajemen. Sistem informasi manajemen digunakan untuk
menghasilkan laporan-laporan yang berisi informasi untuk mendukung dalam
pengambilan keputusan. Sebagai contoh sistem informasi manajemen
kepegawaian yang menghasilkan laporan-laporan informasi kepegawaian yang
dapat digunakan untuk mengambil keputusan karir seorang pegawai,
penetapan gaji, dll.
Manajemen tingkat atas menggunakan sistem informasi eksekutif untuk
membantu kegiatannya. Sistem informasi eksekutif dapat mengakses
informasi yang ada pada setiap sistem informasi manajemen sehingga
informasi yang disajikan lengkap. Dengan informasi yang lengkap pengasuh
pondok pesantren dapat mengambil keputusan untuk mengembangkan pondok
pesantrennya supaya menjadi lebih baik.
Kemudian semua sistem informasi tersebut dipadukan dalam suatu sistem informasi perusahaan (Enterprise Information System).
No comments:
Post a Comment