Hola,,, lama sekali tidak pernah post,, maklum blog dulu cuma buat tugas kuliah, sekarang kuliahnya sudah selesai dan... (halah, curhat). kali ini pengen coba berbagi, sharing tentang teknik dasar pengambilan gambar video shooting (sesuai sama hoby dan kerjaan sehari-hari lah ya) ((dan lagi walau cuma sebatas re-post dari punya temen)). ^_^
Oke, langsung aja.!
1.
Tahapan
Memaksimalkan Penggunaan Kamera Video
Tahapannya terbagi beberapa bagian sebagai berikut :
a.) Kenali dan
Pahami Kamera Video
Semua alat
yang akan digunakan harus benar – benar dikuasai supaya meminimalisasikan
kesalahan pengambilan gambar nantinya.
b.) Rekaman
Video yang Layak Dilihat dan Disimpan
Rekaman
video dikatakan layak untuk dilihat dan disimpan jika memenuhi 4 syarat : cukup
pencahayaan, fokus, stabil dan cukup durasi.
c.) Rekaman
Video yang Layak Dinikmati
Rekaman
video yang layak dinikmati harus memenuhi kaidah – kaidah sebagai
berikut:
- Balance,
Framing, Compositions : Horizontal Lines, Vertical Lines, Thirds Ratio,
Diagonal Lines, Triangle, Perspective, Looking Room, Walking Room, Head Room,
Golden Mean, Background, Foreground.
- Frame
Cutting Points : Extreme Close Up, Big Close Up, Close Up, Medium Close
Up, Medium Shot, Medium Long Song, Long Shot, Extreme Long Shot.
- Other
Types Of Shot : 2 Shot, 3 Shot, Group Shot, Over Shoulder Shot,
Establishing Shot.
- Camera
Movement : Panning ( Left, Right, Up, Down ), Tracking ( In, Out, Follow,
Revolve ), Truck ( Left, Right ), Zooming ( In, Out )
- Camera
Angle # 1 : Normal Angle, Low Angle, High Angle
- Camera
Angle # 2 : Objective Camera, Subjective Camera
- Shot By
Camera Positions : Face Shot, ¾ Shot, Profile Shot, Over Shoulder Shot
- Shooting
Rules : Jump Cut, Crossing The Line, Continuity
d.) Rekaman
Video yang Selesai dan Layak Tonton
Sebuah
karya videografi yang selesai dan siap ditonton umumnya melewati tahap-tahap
berikut ini:
- Pra Produksi : Proses perencanaan
dan persiapan produksi sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan khalayak sasaran
yang dituju. Meliputi persiapan fasilitas dan teknik produksi, mekanisme operasional
dan desain kreatif (riset, penulisan outline, skenario, storyboard,
dsb.).
- Produksi : Proses pengambilan
gambar di lapangan (shooting).
- Pasca Produksi : Proses
penyuntingan di ruang editing, memadukan hasil rekaman video dengan berbagai
elemen audio visual lainnya.
- Presentasi : Menyajikan hasil
penyuntingan (editing) dalam format siap tonton (kaset, VCD, DVD, dsb.)
- Distribusi : Penyebarluasan karya
videografi (screening, penjualan, broadcasting, webcasting, dsb.).
2.
Teknik
Kamera : Pengambilan Gambar
a.) Establingshing
Shot (ES)
Pengambilan
gambar/shooting yang di ambil dari jarak yang sangat jauh atau dari “pandangan
mata burung”, biasanya untuk membangun pengetahuan dimana lokasi kejadian.
b.) Long Shot
(LS)
Shooting
dilakukan dari jarak jauh, tetapi tidak sejauh establish shot.digunakan untuk
penekanan terhadap lingkungan sekitar atau setting dalam scene.
c.) Medium
Shot (MS)
Shooting
untuk membuat frame actor. Biasanya dilakukan dari pinggang ke atas. Medium
shot (MS) bias digunakan untuk membuat focus terhadap 2 orang actor yang saling
berhadapan dan beinteraksi,missalnya: debat, berpelukan dan sebagainya.
d.) Over Tehe Shoulder Shot (OS)
Shooting
Untuk mengambil gambar actor melalui pundak actor yang lain,digunakan ketika
para actor saling bertatapan muka satu sama lain.contoh salah satu actor
berbicara kepada actor yang lain sedangkan yang lain mendengarkan.
e.) Close-Up (CU)
Shoting
diambil dari jarak dekat. Biasanya focus kepada wajah,digunakan untuk
memperlihatkan ekspresi wajah/mimic dari actor. Memperhatikan detail objek,atau
untuk mengarahkan audience pada suatu elemen yang dipentingkan.
3.
Tips
Merekam Video Dengan Sempurna
- Jika
memungkinkan, selalu pergunakanlah manual focus.
- Atur white balance pada setiap perpindahan lokasi
atau pergantian sumber pencahayaan.
- Jika melakukan pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor
shooting), posisikan matahari di belakang anda. Begitu juga sumber
pencahayaan lainnya.
- Gunakan tripod atau alat bantu lainnya.
- Dalam kondisi rekaman tanpa alat bantu (handhelds), pegang
dan kendalikan kamera video Anda sedemikian rupa agar hasil rekaman tetap
stabil (andaikan sebagai secangkir kopi panas).
- Gunakan zooming hanya untuk menata komposisi
ambilan gambar. Hindari penggunaannya pada saat merekam (rolling),
kecuali jika ada maksud untuk tujuan tertentu atau memang disengaja karena
hasil rekaman akan diproses lebih lanjut (editing).
- Shoot to edit. Pastikan untuk memproses lebih lanjut setiap
hasil rekaman Anda (editing). Untuk itu, rekaman video harus diciptakan
dan dipersiapkan sedemikian rupa agar siap untuk diproses lebih lanjut (variasi
dan kelengkapan gambar, durasi setiap shot, menghindari fasilitas
kamera yang tidak diperlukan, dsb.)
- Jaga durasi setiap shot. Jangan terlalu panjang dan
monoton (tanpa variasi), namun juga jangan terlalu pendek. Minimal antara 8
hingga 10 detik. Tidak ada batas maksimal karena tergantung action yang
direkam. Namun sebaik sudah mulai merekam 3 hingga 5 detik sebelum action berlangsung.
Berikan durasi yang sama setelah action berlangsung.
- Jaga setiap shot dalam kondisi steady tanpa
pergerakan kamera, setidaknya selama 10 detik. Jika suatu shot akan
berisi pergerakan kamera, berikan awalan dan akhiran dalam kondisisteady dengan
durasi setidaknya 3 hingga 5 detik.
Read More...